TDS Meter ( Konduktivitas) Pengukuran pada air.
Kenikmatan Kopi Dari
Perpaduan Sains!
Terkadang kita mendengar “kualitas air membuat cita rasa semakin nikmat” apabila kita berbicara tentang makanan dan minuman favorit. Frasa tersebut umumnya diaplikasikan pada proses pembuatan roti , pizza, beer dan produk makanan lainnya namun bagaimana hal - nya dengan secangkir kopi? atau satu slot esspreso? Bagaimana air mempengaruhi cita rasa minuman tersebut? Untuk menjawab pertanyaan diatas kita perlu menyelami lebih lanjut mengenai teknik penyajian kopi “ brewing process?”
Membuat kopi hanya membutuhkan tahapan yang sederhana namun harus disadari mudah bukan berarti simple; ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan beberapa diantaranya kesegaran biji kopi, kesegaran penggilingan, dan kualitas air. Kualitas air menjadi penting sebab hal ini menentukan proses ekstraksi dari komponen yang terlarutkan dari serbuk kopi ke dalam air. Dalam setiap penyajiannya terdapat lebih dari 600 komponen volatill dalam biji kopi yang dapat dipengaruhi oleh komposisi air yang ada, dalam hal ini salah satunya adalah parameter TDS.
Total Dissolved Solids (TDS)
Secara sederhana TDS merupakan sejumlah zat (padatan) yang terlarut dalam suatu volume larutan yang ada. Umumnya diukur dalam satuan bagin per sejuta, part per million (ppm) atau mg/L. Pada pengukuran TDS tidak dijelaskan secara spesifik zat apa yang terlarut tersebut, hanya mengukur sejumlah zat terlarut tersebut. Dimana 100 mg/L garam dan 100 mg/L gula akan memiliki nilai TDS yang sama.
Material terlarut dalam kopi
Saat kita menyajikan kopi kita sedang mengekstrak bagian dari biji kopi tersebut kedalam air mendidih. Bagian dari senyawa dalam biji kopi tersebut membuat cita rasa minuman yang nikmat. Jumlah partikel padat yang terlarut dalam seduhan kopi tersebut bervariasi dari 1– 2% ; apakah yang terlarut dalam larutan tersebut? Partikel padatan dari kopi yang terlarut mengandung chlorogenic acid, ester dan kafein dan juga asam organik lainnya seperti sitrus, malic, dan asam laktat. Campuran ini yang terbangun dalam struktur kopi, aroma , rasa dan juga pengukuran TDS pada kopi. Seberapa banyak campuran yang terlalrut dalam air seduhan kopi akan memberikan pengaruh pada derajat pengontrolan brewer hingga produk tersebut dapat disajikan. Paramater yang dikontrol oleh penyaji yaitu ukuran bijih, metode ekstraksi, dan temperatur. Tentunya TDS merupakan salah datu faktor penting dan hal yang populer dalam kontrol kekuatan cita rasa kopi , hal ini disebabkan nilai TDS memiliki korelasi terhadap seberapa banyak padatan yang terlarut dalam secangkir kopi, para penyaji dapat menggunakannya untuk estimasi seberapa kuat kopi tersebut. Semakin banyak padatan yang terlarut membuat seduhan kopi semakin pekat dan cita rasa semakin kuat. Kesempurnaan ekstraksi dimulai dari kualitas air yang ada!
TDS Air
Ekstraksi pada kopi prinsip kerjanya serupa dengan melarutkan padatan pada air yang mendidih artinya jumlah padatan terlarut (TDS) pada air mendidih secara langsung mempengaruhi efisiensi dari proses ektraksi. Air yang mengandung mineral yang rendah dapat membuat proses ekstraksi berlebih pada kopi sebaliknya air dengan nilai TDS yang tinggi kemampuan ektraknya pun rendah. Dalam hal ini SCAA (Speciality Coffee Association of America) menyediakan petunjuk dan standar kualitas air dalam penjanjian kopi. SCAA secara spesifik menyebutkan level TDS untuk penyeduhan kopi yaitu 75-250 mg/L (ppm) dengan target ideal 150 mg/L. Brewer dapat mengontrol konsentrasi TDS dalam air melalui teknologi penyaringan air ( e.g reverse osmosis)
TDS pada seduhan kopi!
TDS menjadi parameter yang penting dalam pengembangan rasio ideal untuk penyajian kopi. Selain yang tertera pada spesifikasi yang disediakan oleh SCAA untuk air mereka juga memiliki standar utnuk Golden cup yang digunakan untuk menyajikan spesifikasi dalam pembuatan kopi ideal. Seperti yang tertera berikut ini:
Kopi diekstrak dengan air yang memiliki nilai TDS, Total Dissolved Solids 11.5—3.5 gr/L merujuk pada 1.15 hingga1.35 % dari grafik kontrol penyajian kopi, menghasilkan yield ekstraksi terlarut 18-22%.
TDS dapat diukur namun kita memerlukan perhitungan yield ekstraksi.
Kalkulasi yield ekstraksi kopi!
Dalam perhitungan yield ekstraksi kita membutuhkan refraktometer dan skala pengukuran dalam gram, selebihnya mengikuti formulasi berikut ini:
Dalam penyeduhan satu liter kopi dengan merujuk pada SCAA rasio 55 g/L dan TDS 1.15% sehingga hasil yield ekstraksi yang didapat adalah 20.91%.
Sekarang kita mengetahui pengaruh penting dari TDS dalam minuman kopi dan air seduhan yang digunakan. Kita dapat melakukan dan mengukur air untuk brew proses yang digunakan dan kopi yang telah selesai diekstrak untuk mengetahui yield ekstraksinya. Dikarenakan adanya perbedaan dalam teknologi pengukuran kita harus menggunakan parameter yang berbeda agar pengukuran pada air seduhan yang digunakan dan kopi saji lebih akurat.
TDS Meter ( Konduktivitas) Pengukuran pada air.
Electrical conductivity (EC) meter juga mengukur TDS dalam pengukuran ion padatan terlarut (garam) pada level rendah dan tinggi yang ada dalam air namun tidak dapat mendeteksi nilai konduktif dan partikel padatan non-ionik dalam larutan seperti larutan karbohidrat (gula), lipid dan campuran lainnya. Namun pada umumnya padatan yang terlarut dalam air bersih adalah hanya partikel dan mineral yang bermuatan ion hal ini menyebabkan conductivity meter adalah alat yang ideal yang dapat digunakan untuk mengukur TDS.
Di saat ini seluruh alat TDS meter dapat mengukur EC dan mengkonversi pembacaan TDS dengan menggunakan faktor konversi. Spesifikasi SCAA untuk air menggunakan faktor konversi 4-4-2. Faktor 4-4-2 berdasarkan 40% sodium sulfate, 40% sodium bicarbonate, 20% campuran sodium chloride. Faktor tersebut secara esensial terdapat pada air alami dan berkisar 0.7.
Pastikan anda mengunakan TDS meter untuk air ekstak kopi anda dengan spesifikasi berikut:
- Memiliki kemampuan konversi dengan faktor konversi 0.7
- Rentang pengukuran 0-1000 ppm atau
lebih
- 1 ppm atau resolusi yang lebih baik
- Anti air ( tidak esensial namun baik jika ada)
Hanna HI96801 digital
Refraktometer
Refraktometer tersedia dalam bentuk digital atau mekanikal. Mekanikal refraktometer bekerja dengan menempatkan suatu sampel kopi pada lensadan mengarahkanya pada cahaya kemudian diamati dengan mata langsung dan identifiakasi daaerah cahaya yang tidak terlihat. Garis batas yang ada menunjukan hasil pengukuran.
Digital refraktometer menyederhanakan proses pengukuran dimana proses kerja dan proses identifikasi dapat dilakukan dibawah intensitas cahaya yang rendah. Jika anda mempertimbangkan sebuah digital refraktometer, perhatikan beberapa hal berikut:
- Kompensasi temperatur untuk pengaturan kenaikan temperatur dalam kopi
- Operasi sederhana. Hampir sebagian besar
refraktometer hanya memerlukan beberapa tetes sampel dan dapat dikalibrasi dengan menggunakan air destilasi dalam beberap detik
- Anti air untuk melindungi dari percikan
dan tumpahan